"Berbagai Potensi tersebut, menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan produksi perikanan tangkap tertinggi secara nasional sebesar 598.317 ton. Sementara, produksi perikanan budidaya saat ini sebesar 1.314.043 ton dengan trend produksi yang meningkat setiap tahunnya," lanjutnya.
Untuk itu, Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim mengusahakan pemulihan ekonomi masyarakat pesisir dan nelayan pada saat pandemi dan pasca pandemi selama periode 2020-2023. Dengan mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 122 miliar.
"Dari anggaran ini, kita melakukan beberapa program. Termasuk pengelolaan sampah, pembersihan pantai dan ekosistem bawah laut, serta edukasi masyarakat pesisir," jelasnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, adapula pelatihan kepada nelayan serta bantuan sosial atas kenaikan BBM kepada sekitar 50.000 orang nelayan. Sedangkan untuk para petambak garam, pemerintah membantu peningkatan produksi dengan pemberian hibah geomembran dan peralatan produksi garam.