BPBD Jatim, lanjutnya, berupaya mencapai target penurunan PMK dengan menargetkan hingga nol kasus di seluruh wilayah, di Jatim dengan upaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK serta memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati.
"Target kita mewujudkan nol kasus di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur. Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK. Kita juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan serta mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak, yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jatim," ucapnya.
Hingga saat ini, menurut dia, pihaknya juga siaga untuk mengawasi dan mengantisipasi lalu lintas sapi dari Jateng yang masuk ke Jatim atau sebaliknya, guna menekan penyebaran kasus.
"Karena kalau kita giat melakukan penyemprotan dan sosialisasi di sini, tetapi dari Jateng tidak, kan bisa kebobolan. Sehingga kami minta kerja sama antar dua wilayah ini harus secara baik sehingga bisa mengantisipasi ternak dari Jateng ke Jatim atau sebaliknya," ucapnya.