Berita

Menkeu Sri Mulyani: APBN Instrumen Strategis Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi di 2022

Menkeu Sri Mulyani: APBN Instrumen Strategis Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi di 2022
Menkeu Sri Mulyani dan Menko Perekonomian AIrlangga Hartarto memberikan keterangan pers, Senin (16/01/2023), di Kantor Presiden, Jakarta. (dok. setkab.go.id)

“Ini menggambarkan bahwa seluruh pemulihan adalah across the board, seluruh pulau, seluruh daerah, dan seluruh sektor. Ini menurunkan pengangguran dari tadinya 7,1 persen ke 5,9 persen, dan kemiskinan dari 10,2 persen ke 9,5 persen,” kata Menkeu.

 

Di samping itu, Menkeu menjelaskan bahwa APBN tahun 2022 telah mendorong pemulihan ekonomi agar makin kuat dan tetap stabil. Belanja negara tumbuh 10,9 persen mencapai Rp3.090,7 triliun, sementara pendapatan negara tumbuh 30,5 persen mencapai Rp2.626,4 triliun.

 

Dengan adanya pemulihan ekonomi, kata Sri Mulyani, penerimaan perpajakan juga membaik. Tahun 2022 pajak badan atau korporasi tumbuh 71,7 persen yang menggambarkan dunia usaha, sektor korporasi relatif sudah pulih semenjak dihantam pandemi di mana pajaknya sempat merosot 37,9 persen. Pajak yang dibayarkan karyawan juga naik 14,6 persen. Sedangkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga tumbuh 24,6 persen, pulih kuat dari kontraksi 15,3 persen pada saat awal pandemi.

 

“Kami melihat bahwa dengan adanya pajak yang naik, juga bea dan cukai kita mendorong dari sisi ekspor dan impor di mana pertumbuhannya mencapai 23,3 persen dalam bentuk bea masuk, bea keluar. Sedangkan penerimaan dalam bentuk nonpajak, bukan pajak, juga melonjak 28 persen, itu dikaitkan dengan sumber daya alam, tapi juga dari sisi penerimaan BLU, masyarakat aktivitasnya pulih, dan dividen BUMN kita,” pungkasnya. (pstk01)

 

Baca Juga : Pesantren Wajib Penuhi Syarat Baru, Kemenag Perketat Aturan Demi Kualitas Pendidikan
Bagikan :