Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan dari indeks inklusi keuangan dan literasi keuangan terdapat kesenjangan yang harus segera direduksi. Oleh sebab itu, Ia mengajak berbagai pihak untuk bersinergi membangun penguatan literasi keuangan seperti media, akademisi kampus, masyarakat yang tergabung dalam organisasi masyarakat maupun organisasi profesi.
"Saya rasa pentahelix approach, itu kawan-kawan media juga menjadi bagian yang sangat penting untuk mendesiminasikan berbagai informasi untuk membangun penguatan literasi keuangan," tuturnya.
Sementara itu Ka. Kantor Perwakilan BI Jatim selaku Pengarah II TPAKD Jawa Timur Budi Hanoto menyampaikan bahwa outlook ekonomi Jawa Timur tahun 2023 akan tumbuh positif. Menurutnya Kinerja ekonomi Jawa Timur pada tahun 2022 diperkirakan berada pada rentang 5,1%-5,5% (yoy), namun diperkirakan termoderasi antara 4,9% - 5,3% (yoy) pada tahun 2023 akibat faktor global.
"Ini masih dihitung terus, intinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tetep dari Jawa timur ya industri manufaktur, perdagangan, industri manufaktur makan minum, inflasi diperkirakan juga akan lebih baik, insyaallah akan lebih baik," ucap Budi Hanoto.