"Alhamdulillah, nilai tukar petani Jawa Timur di bulan Agustus 2022 makin terdongkrak. Nilainya naik dari 102,66 menjadi 103,33. Begitu juga perbandingan dengan bulan Agustus 2021 juga mengalmi peningkatan sebesar 3,27. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan adalah indikator NTP ini," ungkapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (7/9).
Gubernur Khofifah berharap agar kenaikan ini dapat dijaga bahkan ditingkatkan. Karena, lanjut Khofifah, petani adalah agen ekonomi yang sangat berpengaruh. Baik sebagai produsen dan konsumen.
"Para petani ini agen ekonomi yang perannya besar. Mereka produsen dan konsumen sekaligus. Para petani produksi hasil pertanian, kemudian hasilnya dijual, dan di sini petani juga sebagai konsumen yang membeli barang dan jasa untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan biaya produksi," sebutnya.