Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, terdapat lima negara yang berkontribusi tertinggi terhadap investasi di Jatim. Antara lain Amerika Serikat dengan share 43,8% dan total realisasi mencapai Rp 4,94 Triliun. Kemudian ada Hongkong yang memiliki share 19,2% dengan realisasi Rp. 2,16 triliun, disusul Singapura dengan share 15,1% dengan realisasi Rp. 1,70 triliun. Juga ada Jepang yang memiliki share 9,7% dengan realisasi Rp. 1,01 triliun dan terakhir Samoa Barat memiliki share 2,4% dengan Rp. 0,28 triliun.
"Pertumbuhan investasi ini harus terus diiringi dengan promosi untuk menarik kepercayaan lebih banyak investor. Dengan tumbuhnya investasi di Jatim, kita berharap akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim semakin bergairah," ujar Gubernur Khofifah.
Berdasarkan sektor realisasi investasi dalam realisasi pada periode ini didominasi oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan perkantoran (13,6%), industri makanan (11,9%), industri kertas dan percetakan (9,6%), hotel dan restoran (9,1%), serta industri kimia dan farmasi (8,6%).
Sementara struktur sektor pembangun PMA yang dominan meliputi, Pertambangan (40,7%), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (22,2%), Industri Makanan (10,7%), Industri Kimia dan Farmasi (10,3%), dan Industri Lainnya (3,7%).