Berita

PPKM Diperpanjang Satu Bulan, Khofifah Minta Jangan Ada Lonjakan Kasus Covid 19 di Jatim

PPKM Diperpanjang Satu Bulan, Khofifah Minta Jangan Ada Lonjakan Kasus Covid 19 di Jatim
Dok humas jatim

 

Budi menyampaikan, varian BA.4 dan BA.5 memicu kenaikan kasus di sejumlah negara. Namun, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, maupun kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan awal munculnya varian Omicron

 

“Jasil pengamatan kami bahwa puncak dari penularan varian BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron, kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya sepersepuluh dari kasus kematian di Delta dan Omicron,” ujarnya.

 

Menkes pun mengonfirmasi adanya delapan kasus subvarian baru Omicron di tanah air. Satu pasien yang belum memperoleh vaksin booster memiliki gejala sedang dan tujuh pasien lainnya bergejala ringan atau tidak bergejala.

 

Budi memaparkan, berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kondisi penanganan pandemi di tanah air masih relatif baik dibandingkan negara-negara lain. Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, sementara Indonesia masih 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

 

“Positivity rate-nya juga WHO mengasih standar 5 persen, kita masih di angka 1,36 persen. Reproduction rate (Rt) atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1 yang relatif perlu dimonitor, kita masih di angka 1. Sehingga dari tiga indikator transmisi, kondisi Indonesia masih baik,” terangnya.

Baca Juga : Jatim Phoria 2024, Pj. Gubernur Jatim: Terima Kasih Telah Menjaga Bumi Majapahit Terus Maju dan Mendunia
Bagikan :