Gubernur pun mencontohkan, pada saat misi dagang di Provinsi Gorontalo, Tim dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim menemukan komoditi ikan yang dibutuhkan, namun tidak dapat menemukan di Indonesia sehingag selama ini harus impor dari China.
“Saya lupa nama ikannya. Namun terlepas dari itu, artinya betapa menemukenali produk itu menjadi sangat penting, dan tidak cukup kita mengandalkan transformasi digital. Akhirnya dari misi dagang di Gorontalo, tim Kadin Jatim langsung tandatangan kontrak , saya pun ikut menyaksikan tandatangannya,” terang Gubernur Khofifah.
Dari sinilah, Gubernur menyampaikan, bahwa menemukenali potensi lokal itu tidaklah mudah. Menurutnya, selama ini potensi itu seolah-olah terbuka semuanya secara digital sistem, tetapi rupanya tidak semua bisa terakses melalui digital sistem. Itulah kenapa kemudian Jawa Timur berkeliling setiap bulan untuk melakukan misi dagang.
“Saya berharap potensi yang ada di Bangka Belitung, khsuusnya di Pangkal Pinang bisa ketemu dengan potensi yang ada di Jawa Timur, begitupun sebaliknya,” katanya. (pstk01)