Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan bahwa pembangunan smelter nikel di kawasan ini merupakan proyek strategis dalam mendukung hilirisasi di Indonesia yang terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Tentu kami pemerintah daerah bersama mendukung penuh PT Nusantara Industri Sejati dan PT Industri Smelter Nusantara menjalankan aktivitas usahanya di wilayah Sulawesi Tenggara dalam hal mengolah sumber daya alam bijih nikel laterit menjadi barang-barang industri hilirnya, dan berharap dapat meningkatkan nilai-nilai investasinya di masa yang akan datang,” ujar Ali Mazi.
PT NIS akan membangun smelter dengan teknologi Rotary Kiln-Electris Furnice (RKEF) dengan kapasitas 500 ribu ton feronikel per tahun, dengan kadar nikel 10-12 persen. Smelter ini akan dibangun dengan menggunakan luas area tahap pertama yaitu 375 hektare di Kecamatan Motui, Konawe Utara. (ayu)