"Hadirnya petani milenial menjadi sangat penting. Kreativitas yang luar biasa dari petani milenial Ngawi harus di support dari kemudahan mereka untuk mengakses berbagai regulasi yang menjadi persyaratan untuk mengekspor produknya," tuturnya.
Tidak hanya potensi Petani Milenial, Kabupaten Ngawi sendiri tercatat sebagai daerah penghasil padi tertinggi kedua di Jawa Timur yaitu 786 ribu ton/GKG, dengan luas panen 128.738 Ha. Jika dibandingkan dengan Kab. Lamongan di posisi teratas dengan produksi 792 ribu ton/ GKG dengan luasan panen 138.450 Ha maka kabupaten Ngawi memiliki produktivitas padi yang lebih bagus daripada daerah yang lain di Jawa Timur.
Dengan memperhatikan potensi tersebut, maka saat ini Jatim sudah harus bisa meningkatkan kualitas produksi beras masuk pada kualifikasi beras organik kualitas Premium yang bisa masuk global market yang lebih luas. Tentunya tetap dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat utamanya kemudahan sertifikasi pada jenis atau varian tertentu.