Khofifah mengatakan dalam sidaknya ke sejumlah pabrik minyak goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi. Menurut dia, seharusnya kelangkaan tidak perlu terjadi karena produksi minyak goreng per bulan untuknJatim mencapai 63.000 ton. Sementara total konsumsi per bulan hanya sebanyak 59.000 ton. Artinya, seharusnya Jatim mengalami surplus sebanyak 4.000 ton per bulan.
"Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan," ujarnya.
Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi.
"Ini penting, untuk bisa terus memastikan supply pasok sehingga memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat," imbuhnya.