Gaya Hidup

Ciplukan, Obat Kanker Yang Laku Keras di AS-China

Ciplukan, Obat Kanker Yang Laku Keras di AS-China
Dok kementan

YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Buah asal Indonesia kembali mencuri perhatian pasar global. Golden berry atau lebih dikenal sebagai ciplukan tengah naik daun sebagai komoditas ekspor yang laris manis di berbagai negara. Tak sekadar lezat, buah mungil ini disebut-sebut punya segudang manfaat kesehatan, dari menangkal radikal bebas hingga membantu melawan kanker.

 

Ciplukan memiliki bentuk bulat kecil dengan lapisan tipis menyerupai kepompong. Buah ini kaya akan nutrisi, seperti antioksidan, vitamin A, B, C, E, K1, serta mineral esensial. Berkat kandungan tersebut, ciplukan dipercaya berkhasiat membantu mengatasi penyakit serius seperti kanker, hepatitis, hingga rematik. Tak heran jika permintaannya terus meningkat di pasar internasional.

 

Di Indonesia, ciplukan banyak tumbuh di daerah beriklim tropis dengan kelembapan tinggi, salah satunya di Sumedang, Jawa Barat. Tanaman ini banyak tumbuh liar di pekarangan atau di tepian sawah atau tegalan. Tak jarang buah ini diabaikan oleh masyarakat Indonesia bahkan dibuang. Tanaman ini bahkann kerap disebut-sebut sebagai makanan ular.

 

Kawasan Pamulihan di Sumedang menjadi salah satu sentra produksi berkat kondisi iklim yang ideal, dengan suhu rata-rata 24,7°C dan curah hujan yang cukup tinggi. Sejumlah petani lokal pun mulai membudidayakan ciplukan untuk memenuhi tingginya permintaan ekspor.

Baca Juga : Intermittent Fasting vs. Puasa Ramadan: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Sehat?
Bagikan :