Aktif Bergerak Tanpa Harus ke Gym
Dr. Susan, seorang praktisi kesehatan, menegaskan bahwa aktivitas fisik tidak harus selalu dilakukan di pusat kebugaran.
"Olahraga ringan seperti squat, lunges, atau jalan kaki setelah makan dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori hingga 20% lebih efektif dibandingkan hanya duduk diam," jelasnya.
Ia juga menyarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan cepat, lari, atau lompat tali setidaknya 30 menit per hari sebanyak 4–5 kali dalam seminggu. Aktivitas ini dapat membantu membakar kalori sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh.
Konsumsi Serat dan Cukupi Hidrasi
Selain olahraga, pola makan kaya serat juga berperan penting dalam program penurunan berat badan. Menurut dr. Putri, makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan dapat memberikan rasa kenyang lebih lama serta mendukung sistem pencernaan.
"Serat larut dalam makanan seperti apel, oatmeal, dan kacang-kacangan dapat memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, sehingga membantu mengontrol kadar gula darah dan menekan rasa lapar lebih lama," papar dr. ahli gizi itu.
Tak kalah penting, mencukupi kebutuhan cairan harian juga sangat berpengaruh dalam proses metabolisme tubuh.
"Minum air putih yang cukup dapat meningkatkan laju metabolisme hingga 30% dalam waktu satu jam setelah dikonsumsi. Hal ini membantu tubuh membakar lebih banyak kalori bahkan dalam kondisi istirahat," ungkap dr. Susan, mengutip hasil penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.