Gaya Hidup

Di Balik Reog Ponorogo, Ada Balutan Kisah Cinta dan Gigihnya Perlawanan

Di Balik Reog Ponorogo, Ada Balutan Kisah Cinta dan Gigihnya Perlawanan
dok inside

 

Dirinya malah percaya bahwa berkembangnya reog seiring dengan keberadaan masyarakat awal Ponorogo yang masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme yakni percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena keberadaan roh-roh di alam.

 

“Dalam kepercayaan animisme dan dinamisme, bencana atau bala itu akibat kemarahan roh-roh yang ada di alam sehingga diperlukan upaya bersih-bersih dengan memanggil roh yang lebih kuat,” katanya yang dilansir dari Antara News.

 

Rido menyebut masyarakat Ponorogo kemudian memilih roh harimau yang dianggap sebagai roh binatang hutan terkuat, dan roh binatang merak yang dianggap sebagai roh binatang hutan terindah.

 

Oleh para seniman di masa lalu, jelasnya, simbol roh harimau dan burung merak itu kemudian digambarkan sebagai kepala harimau yang disebut barongan dan dadak merak yang terus mengalami perkembangan menjadi topeng reog yang saat ini dikenal.

Baca Juga : Bukti Ilmiah: Kenapa Pria Lebih Cepat Gendut Setelah Menikah?
Bagikan :