“Rupanya-rupanya bentuk reog itu merupakan satire atau bentuk penghinaan dari pemilik legenda (rakyat Wengker) kepada Raja Airlangga sebagai musuh besarnya.” ucap Slamet Sujud P J dalam jurnal sejarah berjudul Kajian Historis Legenda Reog Ponorogo.
Walau begitu peneliti reog, Rido Kurnianto menyebut semua hasil penelitian tentang reog belum ada yang berhasil mengungkap sejarahnya secara ilmiah. Penelitian ini, katanya, selalu terbentur pada permasalahan fakta dan data hanya bersumber dari informasi lisan.
Walau ada beberapa prasasti dan situs, seperti situs Bantarangin di Kecamatan Sumoroto, prasasti di Desa Kutu, Kecamatan Jetis; Ki Ageng Mirah di Desa Mirah, Kecamatan Sukorejo, dan Ki Onggolono di Desa Golan, Kecamatan Sukorejo yang dikaitkan dengan sejarah reog.