Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur Muhammad Nabil menjelaskan bahwa ajang ini memang sudah seharusnya dilakukan mengingat banyaknya atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia yang berasal dari Jawa Timur.
"Jadi, sejarahnya bulu tangkis Indonesia itu ya Jawa Timur. Kalau prestasi Jawa Timur jelek di bulu tangkis, itu bisa disebut ahistoris yaitu menyimpang dari sejarah bulu tangkis yang ada karena Jawa Timur punya andil besar melahirkan tokoh-tokoh bulu tangkis dunia," tuturnya.
Nabil juga mengatakan, event seperti ini merupakan jalan untuk mengakumulasi prestasi agar tujuan pragmatis KONI maupun insan pecinta olahraga dapat terpenuhi.
"Bagaimana mendapatkan medali sebanyak-banyaknya adalah keinginan pragmatisme kita. Tapi caranya nggak boleh pragmatis, harus idealis. Yakni dengan membentuk sebuah event seperti ini, yang semakin sering dilakukan tentu semakin terakomodir dan mengerucut prestasi-prestasi itu," jelasnya.