Gaya Hidup

Sesajen, Kearifan Lokal Masyarakat Jawa

Sesajen, Kearifan Lokal Masyarakat Jawa
dok nusantarafondation

 

Toetik Koesbardiati, seorang antropolog dari Universitas Airlangga Surabaya menyayangkan aksi penendangan sesajen oleh pria tersebut. Menurut Toetik, sesajen merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat yang sudah ada sejak lama, misalnya seperti animisme. Dalam animisme, masyarakat percaya bahwa tempat-tempat di bumi, seperti gunung dan gua, memiliki jiwa dan harus dihormati agar tidak mengganggu manusia.

 

Dijelaskan Toetik bahwa religi itu awalnya berkaitan dengan lingkungan, maka dari itu ada kepercayaan animisme. Di Indonesia, ada beberapa tempat yang menjadi bukti dari kepercayaan kuno tersebut, misalnya punden berundak yang diyakini merupakan tempat sakral.

 

Sesajen yang disiapkan sebenarnya sangat beragam. Namun, ada beberapa jenis makanan yang umumnya ada dalam sesajen, seperti ayam cemani, kopi hitam, apel, pisang, kelapa, bunga-bungaan, dan jajanan pasar.

 

Sementara itu, Dosen Prodi Sosiologi Unair Prof. Bagong Suyanto mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa multikulturalisme, sehingga setiap orang perlu menghargai perbedaan. Menurut Bagong, si pelaku yang merupakan orang luar daerah dan datang ke komunitas lokal yaitu masyarakat Lumajang, maka ia harus berempati dan belajar memahami perbedaan.

Baca Juga : Hindari Kesalahan Ini! Tips Berenang Lebih Efektif dan Menyenangkan
Bagikan :