Gaya Hidup

Pohon Pisang, Tanaman Istimewa Masyarakat Nusantara

Pohon Pisang, Tanaman Istimewa Masyarakat Nusantara
Dok pinterest

 

Batang pisang yang penuh dengan serat-serat panjang akan dimamfaatkan sebagai menjadi tali-temali yang dipintal. Beberapa yang lain menggunakanya untuk membuat benda-benda pakai seperti tas, dompet, sarung bantal kursi dan lain-lain.

 

Bagi masyarakat pedesaan, batang pisang yang sudah lapuk juga digunakan sebagai penyubur tanah pertanian. Menukil Kompas, tidak salah memang menyebut pisang sebagai buah kehidupan. Apalagi dengan kandungan kalium yang sangat banyak dalam buah ini sangat berkhasiat menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.

 

Made Astawan menyebut, bedasarkan kebermamfaatan bagi kepentingan manusia, pohon pisang dibagi menjadi tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah.

 

Pada pisang serat (Musa textilis), nantinya yang dimamfaatkan bukanlah buahnya, namun batangnya untuk pembuatan tekstil. Sedangkan pisang hias umumnya ditanam bukan untuk diambil buahnya, tetapi sebagai hiasan yang cantik.

 

"Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya," jelas pria yang menjadi Dosen di Departemen Teknologi, Pangan, dan Gizi-IPB.

 

Indonesia kini tercatat sebagai penghasil pisang terbesar ke-7 dunia. Pada tahun 2020, jumlah produksi pisang Indonesia sebesar 8.182.757 ton, dan menjadi tanaman buah-buahan (holtikultura) yang paling banyak produksinya.

 

Tercatat pusat produksi pisang terdapat di Sumatra, Jawa, dan Bali. Hingga sekarang, pisang merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, karena sekitar 45 persen konsumsi buah-buahan adalah pisang. (int)

Baca Juga : Cegah Apek dan Jamur, Ini Tips Merawat Pakaian Saat Musim Hujan
Bagikan :