Sementara itu orang Madura lekat dengan petis ikan. Di sisi lain orang Surabaya dan Gresik, dan Sidoarjo akrab dengan petis udang. Budayawan Madura Edi Setiawan menyebut sulit meraba asal-usul petis yang mempengaruhi cita rasa masyarakat.
“Sebenarnya berbagai petis selalu mudah ditemukan di wilayah Nusantara yang menjadi kantong pemukiman peranakan Tionghoa. Cirebon menjadi contohnya. Bedanya, Madura dan Surabaya lebih kerap menjadikannya penyedap utama santap besar mereka,” paparnya.
Dirinya menjelaskan Gresik, Surabaya, dan juga Madura telah berabad-abad sudah menjadi tempat pelayaran terpenting di Jawa Timur. Dari sejarah itu, katanya, menjadikannya tempat berlabuh berbagai budaya.