Kuliner

Tradisi Adang Sego Delapan Tahun Sekali di Solo

Tradisi Adang Sego Delapan Tahun Sekali di Solo
Dok kotasolo

 

“Sehingga dari sinilah dianggap cikal bakal keturunan raja-raja Mataram hingga Keraton Kasunanan Surakarta,” tulis Mariyana Ricky P.D dalam Adang Sego Tahun Dal, Tradisi Menanak Nasi Delapan Tahun Sekali di Solo yang dimuat Solopos.

 

Tanah yang digunakan untuk pembuatan tungku juga tidak sembarangan, seperti tanah yang diambil dari makam Imogiri. Kayu bakar yang dipakai dalam upacara Adang Tahun Dal berasal dari Alas Donoloyo Wonogiri yang dikeramatkan.

 

Api yang digunakan diambil dari Gunung Merapi. Sementara itu air yang digunakan untuk mencuci beras dan menanak nasi juga diambil dari beberapa sumber air suci, salah satunya Dlepih Kahyangan yang dipercaya sebagai tempat bersemedi Panembahan Senopati.

 

Tetapi dalam upacara Adang Tahun Dal ini juga terdapat beberapa pantangan, di antaranya adalah pantangan bagi raja untuk tidak berbicara ketika upacara berlangsung. Misalnya ada juga pantangan adanya orang asing yang menyaksikan. (int)

Baca Juga : 10 Manfaat Madu untuk Kesehatan Ibu Hamil
Bagikan :