Kuliner

Alkisah Warteg, Penyelamat Perut Rakyat

Alkisah Warteg, Penyelamat Perut Rakyat
dok wartegal

 

Perkembangan zaman membuat inovasi dilakukan oleh pengusaha warteg demi menggaet konsumen milenial. Caranya beragam, mulai dari menyuguhkan menu baru sampai menambahkan fasilitas terkini di warungnya.

 

Salah satu warteg dengan konsep “kekinian” bisa ditemui di Warteg Margonda, Depok, Jawa Barat. Di Warteg Margonda, selain menu yang ada pengunjung juga dimanjakan dengan wifi gratis.

 

Cara pembayaran pun beragam, selain tunai bisa juga cashless melalui e-money, debit card, atau credit card. Beberapa promo minuman juga kadang-kadang dimunculkan oleh pemilik warung pada saat-saat tertentu. Pembeli yang males gerak alias mager, juga bisa memesan lewat aplikasi ojol karena Warteg Margonda dan warteg sejenisnya sudah mendaftarkan usahanya lewat aplikasi tersebut.

Tak cuma hanya ada di Indonesia, warteg juga ada di Queens, New York, Amerika Serikat. Pada 2013, sebuah resto makan bernama Java Village mengadopsi konsep warteg di mana makanannya sudah tersaji. “(Orang) di sini kebanyakan maunya cepat,” terang sang pemilik warung, Ibu Dewi, dikutip dari VOA Indonesia.

 

Sama halnya dengan beberapa warteg di Indonesia yang membuka 24 jam, Java Village juga buka sampai larut malam. “Anda boleh datang juga jam 11 malam kita mulai busy,” katanya lagi. (int)

Baca Juga : Bolehkah Makanan Dipanaskan Lebih dari Sekali? Ini Penjelasannya
Bagikan :