"Kalau dulu produksi bisa sampai 100 kilogram per harinya. Kalau setelah pandemi ini, hanya 70 kilogram saja. Itu sudah maksimal, sebenarnya permintaan banyak hanya kami tidak bisa melayaninya," urainya.
Pembeli karak Bratan, lanjut Hartono, kebanyakan adalah pelanggan yang sudah rutin membeli karaknya. Tidak hanya dari Solo tetapi juga banyak yang dari luar kota. Harga karak buatannya juga cukup murah, Rp 65 ribu/kilogram.
"Pemudik yang sudah langganan karak sini pasti datang untuk membeli. Reseller juga banyak, kami jual tanpa merek, mereka yang membuat mereknya sendiri," ucapnya.
Pembelinya bukan hanya masyarakat kelas bawah. Karak sudah menjadi makanan bagi semua kalangan. Bahkan, lanjut Hartono, pada masa lalu, keluarga Presiden Soeharto juga sering memesan karak di tempatnya saat singgah di Solo.