Menurut keterangan Ristono, produksi singkong gajah dapat mencapai 120 ton per hektare. Untuk membedakannya dari jenis lain, ciri khas singkong gajah antara lain daun muda berwarna ungu kemerahan, pada usia tiga sampai empat bulan ujung tunasnya bercabang tiga, batang muda berwarna ungu kemerahan, dan daunnya pun tampak lebih lebar.
Sebagai varietas unggul, pembudidayaan singkong gajah butuh teknik tersendiri serta diperlukan perawatan intensif agar dapat tumbuh dengan baik. Pupuk yang diberikan pun terbilang kompleks untuk memenuhi kebutuhan nutrisi singkong gajah.
Pada saat pembibitan, bibit singkong gajah yang ditanam harus murni dan sama sekali tidak tercampur dengan jenis singkong lain. Untuk penyisipan atau setek yang mati bisa dilakukan setelah 15-20 hari setelah penanaman. Lahan yang akan ditanami bibit singkong gajah pun harus dipastikan subur dan gembur.