Komunitas

20 Kyai Muda Indonesia Ikuti Pelatihan Makhtutat di Institute of Arabic Manuscripts Mesir

20 Kyai Muda Indonesia Ikuti Pelatihan  Makhtutat di Institute of Arabic Manuscripts Mesir
Pentupan Pelatihan Makhtutath di Mesir (dok. kemenag.go.id)

“Saya berharap setelah mengikuti daurah ini, kalian akan menyadari tanggung jawab besar untuk menjaga bahasa ini. Usahakan untuk terus mempelajari turats agar ilmu ini berguna bagi umat. Semoga itu menjadi amal jariyah bagi kita di akhirat nanti,” pesan Prof Abdul Sattar.

 

Hal senada disampaikan Dr. Abdul Muta’ali selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo. Menurutnya, Ilmu Makhtutath ini merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari. Bahkan kemajuan Eropa yaitu renaissance berawal dari ilmu makhtutath.

 

"Sewaktu saya menulis tesis, saya membahas perbandingan pemikiran Niccolo Machiavelli dan Ibnu Khaldun. Dari perjalanan saya membaca dan mencari buku Niccolo Machiavelli sampai ke Perpustakaan di Sorbonne, saya menemukan ternyata Niccolo Machiavelli membaca buku Muqaddimah Ibnu Khaldun. Dari sini disimpulkan bahwa renaissance di Eropa sangat terpengaruh dengan ilmu makhtutath. Maka sungguh luar biasa, anda-anda ini mempelajari ilmu makhtutath. Saya berharap semoga anda-anda ini bisa membawa masa depan bagi Indonesia dan peradaban Islam," kata Dr. Abdul Muta'ali.

Baca Juga : Pembangunan Ekonomi di Jatim Sangat Bergantung Pada Sektor Perbankan yang Sehat
Bagikan :