Selain meningkatkan kemampuan kogitif, kata Arumi, ikan juga mampu mencegah terjadinya stunting. Kandungan asam amino, vitamin, zinc, zat besi dan asam folat dalam ikan dinilai sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya stunting.
"Perlu diingat stunting itu bukan hanya terjadi sejak bayinya lahir, tapi karena ibunya juga kekurangan gizi saat mengandung. Sehingga membuat anak dalam kandungan juga kekurangan gizi, sehingga akhirnya mengakibatkan stunting," katanya.
"Jadi saya berharap untuk mulai biasakan makan ikan. Tidak ada hari esok dimulainnya harus dari sekarang," tambahnya.
Kegiatan makan ikan bersama para santri hari ini kata Arumi, juga merupakan optimalisasi dari program kerja Forikan Jawa Timur dalam upaya peningkatan konsumsi ikan.
Saat ini lanjutnya, angka konsumsi ikan di Jatim terus mengalami kenaikan. Tahun 2022 misalnya, konsumsi ikan Jatim mencapai 45 kilogram per kapita per tahun. Atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yakni 42,45 kilogram per kapita per tahun.