"Diharapkan, tahun 2024 stunting di Jatim bisa di angka 14 persen. Atau dengan kata lain, anak-anak tidak ada yang stunting," ujarnya.
Disebutkan Arumi, ada banyak faktor mengapa anak-anak harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Sebab, mengkonsumsi susu, telor dan daging memiliki dampak yang cukup besar untuk tumbuh kembang pada tubuh anak-anak.
"Kita harus paham dampaknya terhadap tubuh. Kalau minum susu mengandung protein, kalsium dan kalium, telur punya asam amino dan vitamin A kemudian daging mengandung zat besi, protein, vitamin B komplek dan omega 3. Jadi apa yang kita makan akan sangat baik untuk tubuh kita sehingga lebih sehat dan pintar," jelasnya.
Ke depan, Arumi berharap, program gemar minum susu, makan telor dan daging bisa disosialisasilan dan diterapkan secara benar oleh kader PKK dengan dukungan dari para wali murid. "Jadi berkelanjutan sehingga anak-anak kita dijauhkan dari stunting," tegasnya.
Dukungan kegiatan gemar minum susu, makan telor dan daging juga disampaikan Ketua TP PKK Kab. Mojokerto Sofia Hanak Albarra. Bersama Ketua TP PKK Kecamatan Jetis, kepala sekolah, guru dan wali murid SDN Kupang 1 dan 2, dirinya secara bersama- sama mendukung dan menyambut baik kegiatan gemar minum susu, telur dan daging yang dilaksanakan TP PKK Jatim bekerjasama dengan dinas peternakan Provinsi Jatim.