Lebih lanjut, Arumi mengatakan bahwa tujuan dari pengobatan adalah menyembuhkan, memperpanjang harapan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup. Prioritas pengobatan harus ditujukan pada kanker dengan stadium awal dan yang lebih berpotensial untuk sembuh.
“Pengobatan ini harus dilakukan secara terpadu termasuk pendekatan psikososial, rehabilitasi dan terkoordinasi dengan pelayanan paliatif untuk memastikan peningkatan kualitas hidup pasien kanker. Hal ini juga menjadi tantangan kita bersama untuk terus memberikan pelayanan pengobatan yang berkualitas dan merata,” terangnya.
Sebagai informasi, kanker leher rahim dan kanker payudara mendominasi kasus kanker di Jatim. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar Tahun 2018, prevalensi kanker di Jatim adalah 2,2 per 1.000 penduduk.
Jika dikonversikan dengan jumlah penduduk Jatim, maka jumlah pasien kanker ada 86.000. Dan jumlah penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki.Dimana perempuan sebanyak 3,5 per 1.000 penduduk, sedangkan laki-laki 0,8 per 1.000 penduduk .