"Berbeda dengan Kab Trenggalek yang saya dulu tinggali dalam menggerakkan masyarakat dan partisipasi sangat mudah karena kultur di desa masih tinggi," ungkapnya.
Meski demikian, Arumi mengatakan kultur individu Kota Surabaya sangat tinggi dipengaruhi produktivitas tinggi, tetapi masih memiliki partisipasi masyarakat. Hal ini bisa dilihat TP PKK yang masuk nominasi. Mereka tidak bisa sukses tanpa adanya dukungan dari masyarakat.
"Meski digerus sifat individual, tapi masih bisa mengerakkan masyarakat. Ini harus diapresiasi apapun nanti hasilnya," tegasnya.
Disampaikan Arumi, persiapan lomba 10 program PKK prosesnya agak panjang karena harus menyatukan dua kepentingan. Pertama lomba desa kelurahan dan lomba 10 program PKK. Sebab, kedua indikator lomba tersebut harus bisa saling melengkapi karena logikanya ketika kelurahan nya baik, pasti ada kontribusi dari PKK.
