Selain memanfaatkan teknologi digital, Khofifah juga meminta APTRI melakukan koordinasi dan sinergi dengan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN), serta dengan pabrik gula yang ada. Hal ini untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan menguatkan. Utamanya, dalam penyediaan bahan baku tebu untuk pabrik gula.
“Jadi pabrik gula ini juga sebagai industri pengolah hasil perkebunan. Jadi komunikasi dan koordinasi baik dengan Pabrik Gula maupun PTPN ini harus terjalin dengan baik. Sehingga segala masalah yang ada bisa dicarikan solusi dan komunikasi terbaik,” ujarnya.
Menurut Khofifah, yang tidak kalah penting adalah para petani tebu juga harus melakukan koordinasi dengan beberapa instansi yang memiliki pusat penelitian untuk menghasilkan bibit tebu yang berkualitas terutama kadar rendemen. Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen.