Kabar Redaksi

Sebagai Penulis Harus Paham Gaya Bercerita dan Jenis Buku Nonfiksi

Sebagai Penulis Harus Paham Gaya Bercerita dan Jenis Buku Nonfiksi
dok brain akademi

 

Jenis Buku Nonfiksi

Sama seperti fiksi, jenis buku nonfiksi cukup banyak. Berikut beberapa genre yang populer dari nonfiksi:

 

• Biografi, Autobiografi, Memoar

Tiga genre ini kesamaannya adalah menceritakan kehidupan seseorang. Perbedaannya adalah autobiografi ditulis oleh orang tersebut sendiri, sedangkan biografi ditulis oleh orang lain. Kedua genre tersebut menceritakan kehidupan seseorang dari awal sampai akhir.

 

Sementara itu, memoar hanya menceritakan moment atau era tertentu dari kehidupan seseorang. Contoh: Mengenang Sjahrir (H. Rosihan Anwar)

 

• Sejarah

Menceritakan seseorang atau kejadian dan fakta-fakta terkait dari suatu periode di masa lampau. Buku tipe ini menggunakan sumber cerita primer dan sekunder dalam bercerita. Informasi yang disajikan harus faktual, akurat, dan dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (Haryono Kunto)

 

• Self-Help

Buku tipe ini membantu pembaca untuk memahami masalah dan sadar akan kelebihan diri. Buku ini membantu pembaca untuk merasa dan menjadi diri yang lebih baik lagi. Melalui buku ini, pembaca juga bisa belajar skill baru. Contoh: Hai Nak! (Reda Gaudiamo)

 

• True Crime

Menceritakan kasus kejahatan yang terjadi di dunia nyata. Mulai dari awal kasus, penyebab, penyelidikan, dan akhirnya. Contoh: Framed: Astonishing True Stories of Wrongful Convictions (John Grisham, Jim McCloskey)

 

• Sains & Teknologi

Membahas ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh: Astrophysics for People in a Hurry (Neil deGrasse Tyson)

 

• Do-It-Yourself/DIY

Buku panduan untuk melakukan hal-hal praktikal. Misalnya buku bagaimana berkebun, membuat prakarya dari kayu, dan sebagainya. Contoh: Membuat Perhiasan Cantik Dari Manik Kaca Daur Ulang (Mia Yusmita Gofar)

 

• Travel

Berisikan tips liburan dan rekomendasi tempat wisata. Contoh: Travel Easy, Travel Happy (Edwin Santoso) (int)

Baca Juga : Filosofi Jawa Sawang Sinawang Untuk Hidup yang Lebih Bersyukur
Bagikan :