Kabar Redaksi

Membuat Gaya Penulisan Menjadi Menarik Dengan Literasi

Membuat Gaya Penulisan Menjadi Menarik Dengan Literasi
dok pinterest

 

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Siapa yang rajin membaca, maka pengetahuan dan wawasannya akan bertambah secara akumulatif."

 

Pepatah tersebut tentu memiliki berbagai perspektif. Membaca dapat dianggap sebagai bentuk investasi dalam hidup, yang pada waktunya akan memberikan hasil atau manfaat dari kebiasaan membaca buku.

 

Dalam sejarah tanah air, tercatat bahwa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia tahun 1942, jumlah masyarakat yang mampu membaca dan menulis kurang dari 7 persen. Kemudian, pada tahun 1945 setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Presiden Sukarno menyatakan bahwa sekitar 90 persen masyarakat Indonesia masih buta huruf.

 

Oleh karena itu, pada tahun 1948, pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Sukarno segera mengintensifkan kampanye pemberantasan buta huruf, di mana ia juga turut menjadi pengajar pertamanya.

Baca Juga : Media Sosial Jadi Ruang Kritis Masyarakat Awasi Kinerja Pemerintah
Bagikan :