Sementara mereka berdiskusi, Gembuz tetap duduk santai di sudut aula, sama sekali tidak ikut berebut. Saat ditanya alasannya, jawabannya tetap khas dan tidak jelas.
"Kalau semua santri berebut air sisa, siapa yang memastikan guru tetap punya gelas bersih? Aku ini bagian dari tim keseimbangan pesantren," katanya dengan ekspresi serius.
Khisnu menatapnya curiga. "Atau kamu cuma nggak kebagian?"
Gembuz tersenyum. "Bukan begitu. Aku justru sedang menjalankan strategi panjang. Kalau semua berebut sekarang, aku tinggal nunggu yang kehabisan, terus kasih air baru. Itu juga bentuk khidmah, kan?"
Semua tertawa.