Bumi Pesantren

Air Sisa Guru: Tradisi Berkah atau Sekadar Kebiasaan?

Air Sisa Guru: Tradisi Berkah atau Sekadar Kebiasaan?
Air minum sisa minum guru di Pesantren Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Gresik (dok foto istimewa)

Oleh: Ivan Febriyanto

 

Dalam tradisi pesantren, menghormati guru bukan hanya melalui ucapan atau mendengarkan nasihat. Banyak santri percaya bahwa berkah juga bisa hadir dalam hal-hal sederhana, salah satunya air sisa yang diminum guru.

 

GRESIK, PustakaJC.co -  Di aula Komplek Al-Jaylani Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Gresik, yang sejuk ber-AC, suasana tak seperti biasanya. Begitu majelis ilmu usai, beberapa santri segera merapat ke meja para guru, mengincar gelas yang masih tersisa airnya. Bagi mereka, ini bukan sekadar minuman, melainkan wujud penghormatan dan keyakinan bahwa keberkahan bisa datang dari hal-hal kecil.

 

 

Hudaifi, ketua komplek, melihat tradisi ini sebagai sesuatu yang lumrah di lingkungan pesantren.

 

"Bukan soal airnya, tapi soal bagaimana santri mencintai dan menghormati guru. Jika itu membuat mereka merasa lebih dekat dengan ilmu, saya tidak melihat ada yang salah," ujarnya.

Baca Juga : Adhy Karyono Gagas Layanan Passport On Board untuk Jamaah Haji dan Umrah
Bagikan :