Oleh: Ivan Febriyanto
GRESIK, PustakaJC.co - Pesantren Mambaus Sholihin yang diasuh oleh KH. Masbuhin Faqih terkenal dengan pembelajaran sistem dua bahasa Arab dan Inggris. Salah satu metode pembelajaran yang paling digemari santri adalah melalui permainan sepak bola. Inilah cara unik mereka mengasah kemampuan bahasa sambil tetap bersenang-senang.
Sore itu, matahari hampir tenggelam di Kompleks Al Jaylani. Lapangan bola sudah penuh dengan santri yang siap bertanding. Tapi ada yang menarik—mereka semua harus berbicara dalam bahasa Arab atau Inggris selama permainan berlangsung. Jika ada yang melanggar? Siap-siap dihukum push-up!
"Pass the ball to me! (Umpan bolanya ke aku!)" teriak Mas Riyan, santri semester akhir asal Surabaya yang terkenal dengan tendangan kerasnya.
Nawaf, santri bertubuh kekar dengan kulit coklat manis, berusaha menguasai bola.
"لَا! سَأَذْهَبُ بِنَفْسِي!" (Tidak! Aku akan menggiring sendiri!) katanya percaya diri.