Parit yang dibangun pasukan muslim sejauh tiga kilometer dan sedalam tiga meter lebih, serta lebar 4,6 meter. Hal itu menjadikan pasukan kuda musuh tidak bisa melompatinya. Parit ini dipersiapan dalam kurun waktu satu bulan. Tim penggali harus mengeruk batu cadas keras. Setiap 10 orang harus menyelesaikan galian sepanjang 40 meter. Jadi kecepatan menggalinya satu meter lebih sedikit setiap hari.
Keberanian para sahabat, masing-masing dikenang dengan pendirian masjid. Masjid-masjid itu untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang dengan gagah berani berjuang dalam Pertempuran Khondaq yang berlangsung pada 5 H. Masjid ini juga dikenal sebagai al-Masjid al-Sab, yang berarti “tujuh” dalam bahasa Arab, meski saat ini tampak hanya terdapat enam masjid.
"Tujuh masjid ini simbol kemenangan umat Islam menghadapi para kafir Qurays yang datang untuk menghancurkan umat Islam," kata Aswadi Syuhadak, guru besar Universitas Islam Sunan Ampel, Surabaya yang menemani Tim Media Center Haji (MCH) menelusuri sejarah Masjid Parit di Madinah beberapa waktu lalu.