Bumi Pesantren

Pesantren Tegalsari, Tempat Diponegoro hingga Tjokroaminoto Nyantri

Pesantren Tegalsari, Tempat Diponegoro hingga Tjokroaminoto Nyantri
Dok tauindonesia

 

"Para santri memiliki lumbung-lumbung padi sebagai tempat menampung kebutuhan makan mereka selama di pondok. Satu lumbung digunakan oleh empat sampai lima orang santri. Mereka menjaganya secara bergantian, " jelasnya.

 

Sejak awal didirikannya masjid dan pondokan-pondokan, Bahasa Arab sudah mulai diajarkan di Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari. Dan pada perkembangannya, kitab-kitab agama Islam juga banyak dikaji dipesantren ini.

 

Hal yang menarik, menurut J.F.C Gerishe, seorang ahli Literatur Jawa, selain mengajarkan Al-qur’an dan ilmu-ilmu agama Islam, Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari juga mengajarkan berbagai macam ilmu Kejawen dan ilmu Kesaktian. Dalam laporan yang disampaikannya di Nederlands Bijbelgenootschap di Amsterdam, Gerishe mengatakan:

 

“Walaupun Tegalsari telah mengajarkan kepada 3000 santrinya bagaimana membaca Al-quran, tetapi disisi lain, disana juga mengajarkan rahasia-rahasia Buddha dan kepercayaan Kejawen yang masih dipertahankan oleh kyai-kyai setelah masa transisi Islam di Jawa”.

Baca Juga : Biaya Haji 1446 H/2025 M Turun, Begini Penjelasan Kemenag
Bagikan :