Bumi Pesantren

Revitalisasi Cagar Budaya Makam Auliya' Sono Menjadi Pengungkit Tonggak Peradaban Keilmuan di Sidoarjo

Revitalisasi Cagar Budaya Makam Auliya' Sono Menjadi Pengungkit Tonggak Peradaban Keilmuan di Sidoarjo
Dok humas jatim

 

Lebih lanjut KSAD menambahkan, dengan dipugarnya kompleks Makam Sono di Kabupaten Sidoarjo, memberikan bukti jika 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan pusat peradaban Islam.

 

"Beberapa waktu yang lalu saya datang ke sini bertemu dengan bupati. Kemudian diceritakan Bupati tentang sejarah, bagaimana penjajah Jepang kemudian berkumpul disini mengatur siasat syuhada," jelasnya.

 

Menurutnya, hal ini membuktikan jika Ponpes Sono bukan hanya serta merta merupakan sebuah pesantren, namun banyak Syuhada serta Ulama di Desa ini yang turut ikut memerdekakan bangsa.

 

"Saya terketuk, saya merasa ini sudah lama ini harus dijadikan cagar budaya. Dalam hati saya, yang mendirikan bangsa, yang memerdekakan bangsa serta yang menghormati bangsa sendiri kok susah. Maka saya segera berkoordinasi untuk mengatur revitalisasi. Saya juga NU, dulunya saya nyantri," cerita KSAD.

Baca Juga : 30 Tahun Vakum, Kemenag Siap Gelar Kembali Festival Istiqlal
Bagikan :