Masjid Bayan Beleq
Masjid Bayan Beleq dibangun pada masa awal-awal berkembangnya agama Islam di Pulau Lombok yaitu sekitar abad ke-16 dan didirikan di Desa Bayan. Beleq artinya makam besar, hal ini sesuai dengan kondisi di sekitar rumah ibadah yang terdapat makam-malam dari tokoh agama Islam seperti Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak, Titi Mas Penghulu, Sesait, dan tokoh-tokoh lain yang ikut membangun dan mengurus masjid sejak awal.
Masjid ini dibangun di atas bukit dengan ketinggian 5 meter di atas permukaan tanah dan konstruksinya terbuat dari bambu dan kayu. Untuk bentuk masjidnya sendiri memang tampak unik karena mirip dengan bangunan rumah di sekitarnya. Ukurannya pun terbilang kecil hanya 9x9 meter dengan dinding rendah dari anyaman bambu, fondasi lantai dari batu kali, dan atapnya berbentuk tumpang dari bambu.
Masjid kuno di Lombok ini merupakan masjid wetu telu, yaitu ptaktik keagamaan sebagian masyarakat Suku Sasak yang hanya menjalankan tiga rukun Islam, yaitu membaca dua kalimat syahadat, salat, dan berpuasa. Di sisi lain, mereka juga percaya kepada roh suci para nenek moyang dan kekuatan gaib dari benda-benda.