Surabaya, PustakaJC.co - Kamis malam, 17 April 2025, ratusan santri dan alumni Pondok Pesantren Mambaus Sholihin memadati Gedung PCNU Surabaya untuk menghadiri Halal Bihalal dan Silaturrahim Ma’hadiyyah, acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Alumni (HIMAM) Surabaya. Gedung sarat sejarah ini penuh dengan tulisan biografi para ulama Nahdliyin, dengan udara sejuk dan suasana sakral tempat yang sempurna untuk melestarikan nilai perjuangan serta keilmuan para muassis Nahdlatul Ulama, seperti Mbah Hasyim Asy’ari dan Mbah Kholil Bangkalan.
Sebelum masuk ke gedung itu para hadirin melakukan registrasi daftar hadir. Dalam suasana yang hening, para peserta terlihat antri menuliskan nama mereka di daftar hadir, mengingat pentingnya acara ini bagi alumni HIMAM.
Menjelang waktu Maghrib, hadirin melaksanakan Sholat Maghrib berjamaah. Udara dingin yang khas di gedung ini semakin menguatkan rasa kekhusyukan dalam ibadah. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Majlis Dzikir Pembacaan Rowatib (Rotibul Atthoz, Haddad, Manaqib Ikhtisor hingga sholawat mahalul kiyam) yang mengalun lembut, membawa suasana semakin khidmat di tengah gemerlap cahaya yang meliputi ruangan yang dipenuhi potret-potret ulama besar.


Para santri dan Alumni Mambaus Sholihin terlihat khidmat mengikuti acara Halal Bihalal.
Setelah dzikir, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Dimulai dari perwakilan panitia acara, Ustad Kholik, lalu Ustad Sulaiman (angkatan kelima), Ketua HIMAM Dr. Maftuh, dan H. Agus Naufal Masud.
Dr. Maftuh, M.Pd.I ketua HIMAM menegaskan bahwa alumni Mambaus Sholihin harus terjun ke masyarakat mengambil peran di jamiyah Nadhatul ulama karena itu pesan dari KH. Masbuhin Faqih pengasuh pondok Mambaus Sholihin.
Pas sowan ten Romo kyai, beliau ngendiko Lek awakmu dudu kyai, dudu mantune kyai, dudu anake kyai. yo aktifo ae neng kepengurusan NU.” Tegasnya sambil membayangkan Romo kyai yang tak hadir secara langsung tapi hadir secara ruhaniyah.
Suasana semakin menghangat ketika Agus H. Ahmad Naufal Mas'ud Lc., M.A., salah satu menantu pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Gresik, menyampaikan pesan agar para alumni tetap menjaga sholat berjamaah dan tidak meremehkan waktu-waktu ibadah.
“Jamaah kuwi duwe faidah gedhe banget. Saiki dudu jamane puasa, diganti sholat jamaah. Minimal jamaah bareng bojo,” Ujar beliau sambil menyinggung Ahong ketua panitia yang belum menikah disertai riuh tawa dari para hadirin.
Setelah sambutan selesai, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Agus H. Muhammad Ma’ruf, MF., putra dari KH. Masbuhin Faqih sekaligus salah satu pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Gresik. Dalam penyampaiannya, beliau mengingatkan seluruh alumni untuk terus menjaga hubungan spiritual dan berkhidmah di masyarakat. Tausiyah ini menggugah semangat untuk meneladani perjuangan para ulama yang telah membangun dasar-dasar keilmuan di tanah air.

Senada dengan Gus Naufal, Gus Muhammad juga menyampaikan harapan agar kegiatan ngaji bulanan bisa terus dilanjutkan.
“Kegiatan ngaji ojo mung sepisan. Ilmu kudu digoleki terus. Santri kuwi kudu sregep lan wani nyambut gawe,” ujar beliau yang terkenal dengan sapaan Gus Muh, singkat namun sangat bermakna.
Acara berlanjut dengan Sholat Isya’ berjamaah, diwarnai dengan kekhidmatan yang penuh dalam ruangan yang sejuk dengan potret foto dan sejarah para ulama nadatul ulama.

Sebagai penutup, digelar sesi Mushofahah, yang semakin mempererat hubungan antar alumni HIMAM Surabaya. Di akhir acara, hadirin menikmati makan bersama sebagai tanda kebersamaan dan semangat persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.
Masih terkait acara Halal Bihalal Himam Surabaya, ketua panitia Muhammad Yahya menyampaikan banyak terimakasih kepada para hadirin dan meminta maaf jikalau ada kekurangan dalam acara ini.
“Matur suwun kanggo bolo bolo santri dan alumni yang hadir, Alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar dan plus plus pokoe aman, Tanpamoe kurang satoe." ujar pria yang akrab disapa Ahong Barera87 itu. (Ivan)