Meski langit masih menyimpan mendung dan hujan sempat turun ringan, suasana tetap hangat dan penuh kekeluargaan. Para tamu yang datang dengan kaki berbalut lumpur tetap tersenyum, tak henti melantunkan doa.
“Pernikahan ini adalah bagian dari takdir terbaik yang Allah pilihkan. Kami hanya bisa bersyukur dan mendoakan agar keduanya menjadi keluarga yang kuat, sabar, dan saling menguatkan dalam iman,” ujar Agus Hudaifi dengan logat Maduranya yang khas.
Sebagai penutup, Hudaifi memohon doa dan restu dari para hadirin dan sahabat:
“Aku tak sempurna, tapi aku akan belajar mencintai dengan cara yang Engkau ridai, ya Rabb. Jadikan pernikahan ini jalan menuju surga, tempat kami tumbuh dalam cinta dan iman.” Tutup pria yang suka bermain bola itu.
Semoga pernikahan ini menjadi awal dari keberkahan hidup, dan saksi bisu atas janji suci yang terucap di hadapan langit dan bumi. (Ivan)