
"Kita harus berani berpikir berbeda dan tidak meniru model sekolah unggulan yang sudah ada. Yang penting adalah mempertahankan entitas keilmuan kita sendiri agar tidak hilang dalam arus globalisasi," tegasnya.
Selain pendekatan pembelajaran, Nasaruddin juga menyoroti perlunya penyediaan anggaran khusus untuk pengembangan MAN IC, termasuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi daya tarik madrasah.
"Peran kita bukan hanya mencetak prestasi akademik, tetapi juga membangun sinergi antar-stakeholder dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Saya minta agar Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat Guru Tenaga Kependidikan, dan para kepala sekolah MAN IC se-Indonesia berperan aktif dalam mewujudkan hal ini," tambahnya.