Oleh: Ivan Febriyanto
GRESIK, PustakaJC.co - Hujan baru saja reda di Pesantren Mambaus Sholihin. Udara masih terasa sejuk, dan aroma tanah basah menyatu dengan harumnya teh hangat dari kantin pojok. Salah satu kantin pesantren yang di setiap Ramadan selalu menggelar kegiatan berbagi takjil.
Terlihat empat santri senior Nawaf, Reza, Jecky, dan Fuddin tengah sibuk membagikan takjil. Ahmad, santri Al-Sighor yang masih baru, dan Farhan, santri As-Syafi'i kelas 9 MTs, menerima hidangan berbuka dengan wajah penuh syukur.
Berbagi takjil bukan hanya soal membagikan makanan, tetapi juga tentang menanamkan nilai kepedulian dan kebersamaan. Nawaf, yang turut membagikan takjil, mengatakan:
نَحْنُ لَا نُعْطِي ٱلطَّعَامَ فَقَطْ، وَلٰكِنَّنَا نُرِيدُ أَنْ نُحْيِيَ سُنَّةَ ٱلنَّبِيِّ ﷺ ٱلَّذِي حَثَّ عَلَىٰ إِطْعَامِ ٱلصَّائِمِ.
"Kami tidak hanya membagikan makanan, tetapi juga ingin menghidupkan sunnah Nabi yang menganjurkan memberi makan orang yang berpuasa."