SURABAYA, PustakaJC.co - Pondok Pesantren Lirboyo, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur sudah menerapkan sistem kelas dalam pesantren sejak 100 tahun lalu. Sistem ini mulai diterapkan pesantren yang didirikan KH Abdul Karim ini pada tahun 1925 dengan pembentukan Madrasah Hidayatul Mubtadiin (MHM) Meskipun menggunakan sistem kelas, Pesantren Lirboyo merupakan salah satu pesantren yang tetap menjaga tradisionalitasnya dengan mempertahankan kurikulum keagamaannya.
Berdiri pada tahun 1910, Lirboyo pada mulanya hanya menggunakan metode pengajian sorogan dan bandongan. Metode ini sudah digunakan sedari dulu dalam proses pembelajaran di pesantren. Keberadaan sistem kelas tidak menafikan metode-metode pembelajaran sebelumnya. Artinya, sorogan dan bandongan masih tetap digunakan sebagai penunjang pembelajaran sistem kelas. Kedua metode itu juga diampu oleh para pengajar dan pengasuh secara langsung.
Di waktu dan hari tertentu, mereka dapat mengaji berbagai macam kitab kepada dewan guru dan pengasuh. Mereka bisa memilih sesuai dengan tingkatan kemampuan masing-masing. Sebagai pencetak generasi ulama yang tangguh, ada beberapa pondok pesantren yang dengan sengaja memberi tambahan kurikulum selain pelajaran agama. Ada pula pondok yang konsisten dengan pendidikan salafnya. Pondok Pesantren Lirboyo merupakan salah satu pondok pesantren yang hingga kini tetap eksis dengan kesalafannya.