Bumi Pesantren

Rais Aam PBNU Ingatkan Pelaku Ekonomi Bersikap Saleh

Rais Aam PBNU Ingatkan Pelaku Ekonomi Bersikap Saleh
Dok pbnu

 

"Memakmurkan bumi tentu dengan segala tata tertibnya, segala kekuatannya, segala inovasinya, keadilannya, kejujurannya karena Allah menjanjikan bagi mereka-mereka yang saleh di dalam perbuatan, saleh sosialnya akan memimpin bumi ini," ujar Kiai Miftach.

 

Dalam refleksi tersebut, ia mengambil kisah simpati Rasulullah SAW atas berpulangnya empat orang yang bukan muslim tetapi melaksanakan esensi ajaran Islam.

 

"Yang pertama ada Imri'il Qais, seorang penyair pada zaman jahiliyah, belum mukmin tapi isi syairnya ketauhidan kepada Allah. Lalu, Hatim Ath-thai di zaman jahiliyah dan kedermawanannya dan ini ajaran islam. Lalu, Abi Thalib, walaupun ulama berikhtilaf dalam hal keislamannya, tetapi pembelaannya terhadap perjuangan Rasulullah tidak bisa diragukan. Lalu, adalah Kaisar Anu Syirwan yang kita kenal keadilan dan kejujurannya sehingga negara yang dipimpin mengalami kesejahteraan karena kejujuran dan keadilannya," ungkap pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya ini.

 

Melalui kisah tersebut, Kiai Miftach menerangkan Rasulullah SAW bersimpati atas seseorang yang belum beriman karena kejujuran dan keadilannya.

 

Ia kemudian mengutip ayat dari surah Al-Anbiya dan surah An-Nur yang menyebutkan, "wa atallahulladziina amanuu wa amilus shalihat layastkhlifannahum fil ardl, al ayah" yang artinya

Allah telah menjanjikan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal saleh, saleh dalam segala hal, akan memimpin bumi ini. Bukan negara tapi bumi.

Baca Juga : Ini Edaran Panduan Makan Bergizi Gratis di Lingkungan Pesantren Dari Kemenag
Bagikan :