SURABAYA, PustakaJC.co - Masjid Jami di Jalan Peneleh, Gang 5 merupakan salah satu masjid tertua di Surabaya. Masjid ini Dipercaya didirikan oleh Raden Rahmat atau Sunan Ampel pada abad ke-14.
Ketua Takmir Masjid Jami Peneleh, Muhammad Sofyan mengatakan masjid diperkirakan dibangun pada tahun 1430 Masehi. Kala itu, wujud masjid masih sangat sederhana.
"Wujudnya masih asli, kami mempertahankan karakter klasik, masih ada bangunan menyerupai joglo, langit-langit masjid juga tetap. Kami cuma memperbaiki apa yang sudah rusak dan usang," kata Sofyan kepada detikJatim.
Di Surabaya sendiri, tercatat selain Masjid Jami, sejumlah masjid peninggalan Raden Rahmat yakni Masjid Ampel, lalu Masjid Rahmat Kembang Kuning.
Meski tak ada catatan pasti, terkait kapan berdirinya, namun Masjid Jami Peneleh diyakini merupakan masjid tertua dibandingkan dua masjid lainnya yang dibangun Sunan Ampel.
Sekilas, masjid yang berada di kawasan Kecamatan Genteng, Surabaya itu seperti perahu yang terbalik bila dilihat dari sisi atas. Posisi masjid menghadap ke sisi barat.
Menurut Sofyan, posisi masjid tersebut memiliki arti mengajak umat Muslim untuk beribadah ke arah kiblat, yaitu Mekah.
Di bagian dalam serambi masjid ini juga terdapat sumur tua dengan diameter sekitar 50 cm. Konon kabarnya, sumur itu terhubung ke sumur Masjid Ampel. Namun, saat ini sumur tersebut telah ditutup.
Pada sisi dalam masjid, ada 10 tiang berbahan kayu jati masih kokoh nan menjulang tinggi. Bahkan, menyambung sejumlah bagian dengan langit-langit masjid.
"Ada 10 tiang utama penyangga atap, itu (tiang penyangga) dijuluki Soko Guru yang memiliki makna melambangkan 10 malaikat Allah," imbuh dia.
Masjid Jami sendiri memiliki luas 999 meter². Di sekitarnya, dikelilingi 25 ventilasi cantik dengan ukiran aksara Arab yang elok dan tertulis 25 nama Nabi.
Lalu, ada aksen kayu berwarna cokelat. Kemudian, jendela berukuran besar khas era klasik pun masih mulus dan terlihat megah. Untuk masuk ke gang masjid, pengendara wajib menuntun kendaraannya. (int)