Bumi Pesantren

Pesantren Tegalsari, Tempat Diponegoro hingga Tjokroaminoto Nyantri

Pesantren Tegalsari, Tempat Diponegoro hingga Tjokroaminoto Nyantri
Dok tauindonesia

 

Memang kebesaran pondok yang berdiri di Desa Tegal Sari, kecamatan Jetis, kini hanya menyisakan artefak-artefak dan bangunan heritage yang masih berdiri. Misalnya masjid kuno peninggalan Kyai Besari yang tampak megah dengan 36 tiangnya yang menggambar­kan jumlah wali songo (3 + 6 = 9).

 

Tata letak pintu dan jendela masjid juga tiang–tiang terbuat dari kayu jati tanpa menggunakan pasak me­nyerupai arsitektur Masjid Agung Demak. Kompleks Masjid Tegalsari terdiri dari tiga bagian: Dalem Gede dulunya merupakan pusat pemerintahan, masjid, Kom­plek makam Kyai Ageng Muhammad Besari beserta keturunanya.

 

“Dan kesederha­naan bisa dilihat dari simbol kubah diatas masjid yang hanya terbuat dari gentong tanah berukuran kecil. Yang pasti, seluruh bangunan khususnya tiang-tiang masjid, meski sudah berumur ratusan tahun, hingga saat ini masih utuh seperti ketika dulu dibangun oleh Kiai Ageng Besari,” kata Habib Suwarno, keturunan kesembilan dari Kyai Ageng Muhammad Be­sari.

 

Kini walau kejayaan Pesantren Tegalsari tinggal kenangan, anak, cucu dan santri Kiai Ageng Besari tetap melanjutkan perjuangan. Mereka menyebar ke berbagai penjuru Indonesia untuk mendirikan lembaga pendidikan agama.

Baca Juga : Masjid Tiban Malang yang Tiba-tiba Ada
Bagikan :