Bumi Pesantren

Begini Kontribusi Ulama Indonesia untuk Arab Saudi

Begini Kontribusi Ulama Indonesia untuk Arab Saudi
Indonesia Week 2022 yang digelar di Cultural Palace Diplomatic Quarter Riyadh Saudi Arabia, Minggu (27/11/2022).

RIYADH, SAUDI ARABIA, PustakaJC.co - Ulama Indonesia memiliki kontribusi besar untuk peradaban dan keislaman di Arab Saudi khususnya Hijaz. Sebagaimana disampaikan tokoh Nahdhatul Turots Ahmad Kholily Kholil dari Pesantren Canga'an Bangil Pasuruan, agama Islam telah berkembang di Indonesia sejak abad ke 7 Masehi atau abad pertama 1 Hijriyah. 

 

"Islam pertama berkembang ke nusantata di abad ke 1 Hijriyah melalui perantara arab lewat perdagangan dimana pedagang dari Arab yang bersifat dan dan berakhlak baik, yang kemudian terbentuk komunitas Islam di kawasan Sumatera dan berdirinya Kerajaan Samudera Pasai," kata narsum seminar Ahmad Kholily Kholil, pada gelaran Indonesia Week 2022 yang digelar di Cultural Palace Diplomatic Quarter Riyadh Saudi Arabia, Minggu (27/11/2022).

 

Perkembangan Islam yang begitu pesat terdengar oleh para ulama Arab Saudi dan disambut sangat baik. Bahkan ulama Arab dikirim ke Indonesia untuk memasifkan perkembangan Islam di nusantara. 

 

"Saat Islam sudah berkembang pesat di Indonesia, ulama nusantara membangun perhimpunan ulama supaya islam di nusantara sampai ke seantero dunia. Di aceh ada  Syek Aldul Rouf Al Sinkili, syeikh Yusuf dari Makasar, syeik Arsyad dari Banjar, Syeikh Abdussomad dari Palembang juga Syeikh Al Nawawi dari Banten atau Syeikh Nawawi Al Bantani. Juga ada dari Bogor dan Minangkabau," tegasnya. 

Tidak hanya ulama di Indonesia yang memiliki semangat menyebarkan Islam. Namun ulama Indonesia yang ada di Arab Saudi pun memiliki semangat untuk menjaga Islam yang toleran dan moderat. 

 

"Maka ulama nusantara di Arab Saudi di tahun 1303 hijriyah atau 1930 masehi mendirikan madrasah Darul Ulum atau yang dikenal dengan madrasah sholatiyah," tandasnya. 

 

Dengan inisiasi itu, maka ulama Indonesia yang ada di Arab Saudi menjadi semakin terpandang. Bahkan ulama Indonesia khususnya dari Jawa memiliki andil besar di segala bidang di Arab.

 

"Di antara mereka ada yang menjadi Ketua MUI ada yang menjadi imam solat, dan tidak terhitung yang menjadi pengahar di Masjidil Haram. Bahlan ada yang membangun yayasan khusus perempuan, ada yang menjadu mothowif dan menjadi penulis. Dari situlah peran ulama Indonesia semakin pesat untuk peradaban di Hijaz Arab Saudi," pungkasnya. (pstk01)

Baca Juga : Masih Ada 1.838 Kuota, Konfirmasi dan Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang Hingga 21 Februari 2025
Bagikan :