Atas prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa ini bukti pesantren berdaya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah. Melalui EKO-TREN, Pemprov Jatim berupaya mendorong perekonomian inklusif dengan pendekatan pemberdayaan santri, alumni dan masyarakat di lingkungan Pesantren.
"Alhamdulillah, Jawa Timur ini gudangnya pesantren. Capaian Top KIPP ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama, namun juga penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat," ucap Gubernur perempuan pertama Jatim itu di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (28/7).
Inovasi EKO-TREN ini dinilai telah memenuhi aspek penilaian yang meliputi ringkasan 5%, ide inovatif 20%, signifikansi 25%, kontribusi terhadap capaian TPB 5%, adaptabilitas 20%, keberlanjutan 20%, serta kolaborasi pemangku kepentingan.