“Hadirnya teknologi digital kini mengubah peradaban manusia. Program 1000 santri digital sebagai wadah bagi santri untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka dalam mengelola hingga menciptakan inovasi di industry digital,” ujar Wahid.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Budi Hanoto menambahkan, kolaborasi yang dilakukan Bank Indonesia Jawa Timur untuk mendukung program OPOP Jatim, yakni yang pertama ialah perluasan sertifikasi halal dengan skema ikrar Halal bagi 100 produk pesantren untuk memperkuat pasar produk baik domestic maupun internasional.
Yang kedua, yakni pelatihan dan sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) dengan melibatkan 20 RPH (Rumah Potong Hewan) untuk mendukung Jawa Timur sebagai pusat industri halal. Ketiga, yaitu Rumah Kurasi yang bertujuan memberikan penguatan bagi 500 produk pesantren sebagai bentuk penguatan bisnis proses dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung pengembangan UMKM di masa pandemi.
“Lalu selanjutnya adalah pelatihan dan sertifikasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) Koperasi Syariah bagi 50 pesantren untuk memahami fatwa dan akad pembiayaan koperasi syariah dengan memperoleh sertifikasi LSP dalam bidang syariah,” jelas Budi.