Salah satunya, yakni dengan memaksimalkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren melalui pemberdayaan para santri, pesantren dan alumni pondok pesantren.
“Keberhasilan OPOP ditentukan tiga hal, yakni mampu melaksanakan management profesional, lalu efektif, inovasi yang berkembang dan ketiga bekerjasama dengan berbagai pihak,” kata Wahid.
Lebih lanjut Wahud menambahkan, saat ini OPOP Jatim telah memiliki berbagai aplikasi, diantaranya OPOP Mart, aplikasi sistem produk halal, kartu santri Jatim dan lain sebagainya. Dengan adanya pengembangan disistem digital tersebut, Wahid juga berharap inovasi ini dapat membantu Indonesia untuk menjadi embrio pasar produk halal yang dapat memasarkan produk ke seluruh dunia.
Pada kesempatan tersebut, PJ Sekda Prov Jatim mengapresiasi hadirnya sistem teknologi digital melalui program 1000 santri digipreneur yang digalakkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Dimana program tersebut mendukung penuh literasi digital yang akan dilakukan di pesantren-pesantren di Indonesia.